Tuesday, June 1, 2010

SEBAGIAN besar orang mungkin belum tahu bahwa Uruguay punya catatan manis di ajang Piala Dunia. Ya, mereka termasuk dalam daftar tujuh negara yang berhasil merengkuh supremasi tertinggi kompetisi sepakbola antar bangsa tersebut bersama Brasil, Italia, Jerman, Argentina, Inggris, dan Prancis.

Dua kali sudah Los Celeste -julukan Uruguay- menyandang gelar juara dunia.
Pertama mereka lakukan di tanah sendiri pada 1930 (Piala Dunia pertama). Kemudian mereka mengulang hal serupa pada 1950 di Brasil.

Lima dekade sejak terakhir kali mengangkat trofi Jules Rimet, prestasi Uruguay seakan tenggelam. Berhasil lolos ke putaran final sebanyak delapan kali, Charruas -julukan lain Uruguay- paling jauh hanya bisa sampai di babak semifinal pada 1954 di Swiss dan 1974 di Jerman.

Perjalanan Uruguay ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel) penuh dengan lika-liku. Mereka harus melewati hadangan Kosta Rika terlebih dahulu di babak play-off (pada babak kualifikasi mereka hanya finis di posisi kelima).

Berbicara kekuatan, skuad asuhan Oscar Washington Tabarez itu sulit sekali ditebak. Mereka memiliki amplitudo permainan yang jomplang, terkadang bermain sangat bagus atau terkadang malah sebaliknya.

Itu semua diyakini karena mereka tidak pernah menerapkan pola baku. Uruguay sering sekali mengganti formasi dari 4-3-3 menjadi 4-4-2 kemudian 3-4-1-2.

Di Afsel, Diego Lugano dkk tergabung bersama tim tuan rumah, finalis Piala Dunia 2006 lalu Prancis dan Meksiko di grup A. Mereka juga tidak berani pasang target muluk pada penampilan kesembilan ini. Seperti pernah dikatakan Tabarez, timnya hanya berharap bisa menembus babak perempat final.

Tuah Gol Forlan
Diego Forlan layak disebut sebagai pemain paling bersinar. Kiprahnya selama delapan tahun di kompetisi Eropa bersama tim-tim besar seperti Manchester United, Villarreal dan Atletico Madrid bisa dijadikan acuan.

Gelar Il Pichichi (topskorer La Liga) berhasil disandangnya sebanyak dua kali. Yang pertama pada 2004/2005 bersama Villarreal dengan membukukan 25 gol dan 2008/2009 bersama Atletico dengan torehan 33 gol. Pada musim yang sama dia juga dinobatkan sebagai topskorer Eropa, namun pada 2004/2005 dia harus berbagi dengan Thierry Henry.

Kiprah Forlan di Timnas negaranya baru dimulai sejak 2002. Dia mencetak debut gol Piala Dunia ke gawang Senegal pada 2002, ketika itu Uruguay bermain imbang 3-3 dan gagal lolos ke babak 16 besar.

Kontribusi terbesar Forlan untuk timnya di babak kualifikasi adalah ketika dia berhasil mencetak hat trick di partai kontra Peru.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails