Tuesday, June 1, 2010

SWISS boleh jadi hanyalah sebuah negara kecil yang populasi penduduknya hanya 7.739.100 jiwa (sensus 2009) dengan luas wilayah 41.284 km persegi.

Namun, di sinilah markas besar PBB di Geneva, markas FIFA di Zurich dan markas besar UEFA di Nyon, serta termasuk negara yang memiliki sistem perbankan terbaik di dunia. Ini adalah bukti bahwa Swiss adalah negara netral yang aman dan kondusif.

Namun, kendati negara yang ditempati oleh dua organisasi sepakbola dunia, Swiss ternyata beelum bisa bicara banyak bila bicara prestasi. Prestasi terbaik negara pegunungan Alpen ini tiga kali menembus babak perempat final pada PD 1934, 1938 dan 1954, ketika itu bestatus tuan rumah.

Sisanya, dalam empat kali keikutsertaannya di event terbesar sepakbola ini, tim berjuluk Schweizer Nati ini hanya mampu menembus babak kedua pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan 2006 di Jerman.

Sementara di Euro 2008, dengan status tuan rumah bersama Austria, Swiss malah gagal total dan masuk kotak di babak penyisihan grup.

Pelatih Ottmar Hitzfeld ditugaskan meloloskan Swiss ke Afrika Selatan, pascakegagalan di Euro 2008. Hitzfeld mampu menjalankan misinya dengan baik dan Swiss yang terbagung dalam Grup 2 Zona Eropa, sukses lolos langsung.

Kekuatan utama tim ini terletak pada kolektivitas permainan tanpa mengandalkan satu individu. Tapi, Hitzfeld tetap mengedepankan nama-nama besar seperti striker veteran Alexander Frei, Hakan Yakin, Philippe Senderos dan Johan Vonlanten.

Pekerjaan rumah yang tersisa buat Hitzfeld adalah masalah konsisten permainan. Armada Swiss kerap kehilangan fokus selama 90 menit dalam sebuah laga ketat. Bila bisa memperbaiki kelemahan, Swiss bisa melenggang melewati Grup H dengan peta persaingan antara Spanyol, Honduras dan Chili.

Veteran Nati, Alexander Frei
Tak salah bila menyebut nama Alexander Frei sebagai pemain Swiss paling sukses saat ini. Frei pernah mencicipi ketatnya persaingan Bundesliga selama tiga musim bersama Borussia Dortmund dan juga bersama klub Prancis, Rennes.

Frei adalah pencetak gol terbanyak di Timnas Swiss, dengan torehan 40 gol dalam 73 pertandingan. Kontribusi besarnya yang membawa Swiss melenggang ke Afrika Selatan 2010.

Mantan top skorer Ligue 1 ini punya keahlian yang cukup baik sebagai striker. Tendangan Frei cukup akurat dan bisa memakasimalkan peluang sekecil apapun di depan kotak penalti lawan.

Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, Frei tetap menjadi andalan baik dalam klub barunya Basel, ataupun di Timnas. Kini Frei punya tantangan untuk mengantarkan negaranya kembali menembus babak kedua Piala Dunia, seperti yang sudah dilakukannya empat tahun lalu di Jerman.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails