Tuesday, June 1, 2010

DUA puluh empat tahun lamanya Aljazair harus menanti kesempatan untuk bisa kembali unjuk gigi di ajang Piala Dunia. Setelah turun terakhir kali pada 1986, tim berjulukan The Dessert Fox akan melanjutkan kiprahnya yang tertahan pada pagelaran sepakbola antar bangsa terbesar di Afrika Selatan 2010.

Bagi Aljazair, Piala Dunia ini akan menjadi penampilan ketiga, diketahui sebelumnya mereka pernah mencicipi ganasnya persaingan di Spanyol 1982 dan Argentina 1986. Dari dua penampilan tersebut, mereka langsung gugur sejak babak awal dengan mencatatkan hasil dua kemenangan, masing-masing melawan Jerman Barat (2-1) dan Chili (3-2) pada '82, serta hanya meraup satu poin melawan Irlandia Utara (1-1) pada '86.

Mengenai kelayakan Aljazair tampil di Afsel, nampaknya sudah tidak perlu diragukan lagi. Tim besutan Rabah Saadane ini sudah melewati lika-liku pahit sejak babak awal.

Laga paling berat yang harus mereka hadapi sebelum memastikan satu tiket adalah saat bermain di Sudan melawan juara bertahan Piala Afrika Mesir. Pada duel bertajuk play-off yang terpaksa diselenggarakan karena kedua kubu meraih hasil identik di babak kualifikasi grup C, Les Fennecs-julukan Aljazair- mampu keluar sebagai pemenang lewat gol pamungkas pemain bertahan Anthar Yahia.

Di putaran final nanti, Aljazair tergabung di grup C bersama salah satu tim unggulan Inggris serta dua kuda hitam Amerika Serikat dan Slovenia. Dengan mengandalkan semangat juang para pemain, diperkirakan mereka bakal mampu memberikan perlawanan sengit sekaligus membuka peluang lolos ke babak 16 besar.

Madjid Bougherra
Nama defender asal klub liga Skotlandia Glasgow Ranger Madjid Bougherra sangat layak untuk diketengahkan. Pengalaman tampil di kancah Eropa termasuk Liga Champions tentu saja jadi jaminannya.

Berbicara skill, pemain 27 ini mendapat pengakuan resmi dari pelatih klub Bundesliga VfB Stuttgart Markus Babbel. Ketika Die Roten -julukan Stuttgart- harus berjumpa Rangers di laga babak penyisihan grup G Liga Champions beberapa waktu silam, Babbel terang-terangan menngungkapkan dirinya berharap agar Bougherra tidak tampil karena dia kehadiran mantan punggawa Charlton Athletic tersebut akan bisa menghancurkan rencana kerja pasukannya.

Bougherra yang juga memegang paspor warga negara Prancis lebih memilih membela negara asal kakeknya karena enggan bersaing keras dengan pemain-pemain tenar macam William Gallas Eric Abidal.

Dia melakukan debut internasional pada 2 Juli 2007 silam menghadapi Cape Verde. Pada kesempatan itu dia juga mencetak sebuah gol.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails